Sabtu, 30 Mei 2020

Tata Ibadah dan Khotbah. Ibadah Pentakosta I GMIM PNIEL Watulambot Wilayah Tondano Lima


TATA IBADAH
HARI RAYA PENTAKOSTA I
JEMAAT PNIEL WATULAMBOT
WILAYAH TONDANO LIMA


Minggu, 31 Mei 2020


PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH (jemaat berdiri)
P   Hari ini ada sukacita dan kebahagiaan yang besar dialami oleh orang-orang percaya. Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati, dan yang sudah naik ke Sorga, Dialah juga yang menganugerahkan Roh-Nya Yang Kudus kepada kita semua.
J     Marilah kita bersorak-sorak, memuji dan mengagungkan Allah Tritunggal Yang Kudus!

Menyanyi KJ No. 242 : 1, 2 
“MULIAKANLAH ALLAH BAPA”
       Muliakan Allah Bapa, muliakan Putr’a-Nya,
Muliakan Roh Penghibur, Ketiganya Yang Esa!
Haleluya, puji Dia kini dan selamanya!
Muliakan Raja Kasih yang menjadi Penebus,
Yang membuat kita waris Kerajaan-Nya terus.
Haleluya, puji Dia, Anak domba yang kudus!

TAHBISAN DAN SALAM (jemaat berdiri)
P    Ibadah Hari Raya Pentakosta I ini ditahbiskan dalam nama Tuhan Allah, yang pada hari-hari akhir ini sudah dan sementara mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang. Amin.
P    Salam kasih dari Tuhan Allah: Bapa dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus bagi saudara sekalian. Haleluya!
J     Dan bagi saudara juga. Haleluya!

Menyanyi KLIK 146 
”ROH KUDUS KAU HADIR DI SINI”
Roh Kudus Kau hadir di sini, Roh Kudus kumengasihi-Mu
Kau lembut, Kau manis, Kaulah Penghiburku,Penolongku diutus Bapaku Ku buka hati untuk Roh-Mu Tuhan, Ku buka hati menyembah-Mu Yesus Jamahlah kami, penuhi kami dengan kuasa Allah Mahatinggi.

PENGAKUAN DOSA (jemaat duduk)
P    TUHAN adalah pengasih dan penyayang, DIA selalu menunjukkan wajah-Nya kepada kita, dan kita bertanya apakah kita layak dihadapan DIA yang kudus itu?
………..saat teduh………….
P    Baiklah kita jujur terhadap diri kita dan terhadap DIA, ALLAH yang kudus, datanglah dihadapan- Nya dan akuilah kelalaian kita, ketidaksungguhan dalam tugas pelayanan kita serta keikutsertaan kita dalam dosa-dosa dunia masa kini.
Marilah kita mengakui segala kegagalan kita dalam melaksanakan kehendak-Nya dan kita pinta kemurahan-Nya lagi.

Marilah kita berdoa : ..........

Menyanyi: NNBT No. 31 : 1 “DALAM DUNIA PENUH KEMELUT”
Dalam dunia penuh kemelut, beban hidupku semakin berat
Hampir aku putus asa kemana jalanku?
Engkaulah Gembalaku penuntun jalan hidupku
Refr:
Kepada-Mu ku bersyukur atas kasih setia-Mu
Kuserahkan pada-Mu Tuhan, seluruh kehidupanku.

BERITA ANUGERAH ALLAH
P     "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Kisah Para Rasul 2 : 38b - 39)

Menyanyi : KJ No. 240a : 1 “DATANGLAH, YA SUMBER RAHMAT”

Datanglah, ya Sumber Rahmat, selaraskan hatiku 
Menyanyikan kasih s’lamat yang tak kunjung berhenti 
Ajar aku madah indah, gita balai sorgaMu
Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihanMu.

AJAKAN UNTUK HIDUP MENURUT ROH (Jemaat duduk)
P    Galatia 5 : 13 - 26


Menyanyi: KJ.No. 237 ”ROH KUDUS TETAP TEGUH” (Bait 1)
Roh Kudus tetap teguh Kau pemimpin umat-Mu. Tuntun kami yang lemah lewat gurun dunia.
Jiwa yang letih lesu mendengar panggilan-Mu,
“Hai musafir ikutlah ke neg’ri sejahtera”

PELAYANAN FIRMAN TUHAN
       
Berdoa
Pembacaan Alkitab      Kisah Para Rasul 2 : 14 - 40
Khotbah                           


PENGAKUAN IMAN (Jemaat berdiri)
P Marilah kita mengaku iman kita :
Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati, dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yang Mahakuasa dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal. Amin

PERSEMBAHAN (Jemaat duduk)
P    Mari kita mempersembahkan persembahan syukur kita kepada Tuhan Allah, firman Tuhan dalam Kitab Matius 5:7 ”Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”.

Menyanyi: NKB No. 100 : 1 “RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT BERKAT TUHAN”

Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh di seluruh hidupmu?
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh: menyertai langkahmu.
Refr.:               
Roh Kudus terus meluap di hatimu,
kar’na Tuhan berpesan: “Bawalah bejanamu”.
Roh Kudus terus meluap di hatimu, pun dengan kuasa-Nya.

DOA UMUM (Jemaat duduk)
P Marilah kita berdoa:..


NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)
Menyanyi KLIK No. 106 ”PEGANGLAH TANGANKU ROH KUDUS”

Peganglah tanganku Roh Kudus setiap hari,
Ku tak dapat jalan sendiri tanpa Roh-Mu
Bawalah diriku kepada jalan kebenaran
Agarku tidak tersesat mengikuti jalan-Mu
Refr.: Kudus, kudus Tuhan, kudus nama-Mu
Ku b’ri syukur dalam simponi indah
Ajaib, ajaib Tuhan, ajaib nama-Mu
Nama yang b’ri menang Yesus namanya.

PENGUTUSAN DAN BERKAT (Jemaat berdiri)
P    Siapakah yang akan Ku utus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?
J      Ini aku, utuslah aku.
P    Pergilah, terimalah Roh Kudus. Kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus, menyertai saudara saudara.
J     Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)

Saat Teduh





KHOTBAH
Minggu, 31 Mei   2020
KISAH PARA RASUL 2:14-40
KARYA ROH KUDUS TIDAK DAPAT DIBATASI
OLEH ZAMAN DAN BANGSA

 Oleh: Pdt. Meilita Ering 

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua….
Syaloom…
Damai di hati……
Selamat hari raya Pentakosta saudara-saudara! hari ini, Minggu 31 Mei 2020, sama-sama kita menghayati hari ketuangan Roh Kudus.  Roh Kudus dicurahkan untuk menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Pencurahan Roh Kudus tidak ada batas, siapapun dapat menerima karya Roh Kudus karena Roh Kudus Pribadi Tuhan yang kehadiran-Nya dan penyertaan-Nya bagi setiap manusia. Kehadiran dan penyertaan Roh Kudus adalah sumber kekuatan terbesar bagi setiap manusia.

Hari Pentakosta, dalam PL merupakan hari panen besar-besaran, yang menunjukkan pemeliharaan Tuhan dan berhubungan dengan pemberian hukum taurat kepada Musa. Semua itu terjadi di hari ke-50 sesudah Paskah yaitu setelah pembebasan dari perbudakan Mesir, mereka menyebutnya Pentakosta yang berarti: hari ke-50, yang dirayakan setiap tahun. Sehingga hari Pentakosta yang kita rayakan saat ini merupakan  kalender tahun gerejawi, merayakan  pencurahan Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus atau disebut hari Pentakosta.

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Kisah Para Rasul  ditulis oleh Lukas pada tahun 63 M, sebagai kelanjutan dari Injil Lukas, yang menceritakan sejarah awal berdirinya Gereja setelah naiknya Yesus Kristus ke surga. Ditulis untuk Teofilus (dicintai oleh Allah/mencintai Allah) atau kepada sahabat Allah. Kisah Para Rasul 2:14-40,  menceritakan bagaimana Rasul Petrus dan para Rasul lainnya setelah menerima Roh Kudus mereka dengan berani mulai bersaksi. Pertama, para rasul merespon tuduhan  yang mengada-ada bahwa mereka yang dipenuhi Roh Kudus sedang mabuk oleh anggur manis (Psl.2:13). Petrus didukung oleh teman-temannya yaitu kesebelas rasul, mereka berdiri menyatakan kebenaran, mereka tidak takut menghadapi orang Yahudi dan semua yang tinggal di Yerusalem, dengan menyatakan bahwa orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta itu tidaklah mabuk seperti yang mereka duga, sebab pada waktu itu masih jam 9 pagi. Saudara-saudara, biasanya orang mabuk yang dicatat dalam Alkitab itu terjadi pada waktu malam. Coba kita lihat atau bandingkan dalam 1 Tesalonika 5:7.  Jadi secara tegas Petrus mau menolak mentah-mentah soal ucapan dalam Psl.2:13 itu.

Selanjutnya mulai ayat 16-21, Petrus menyampaikan bahwa peristiwa pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta itu merupakan penggenapan nubuatan dari  nabi Yoel, ia mengutip bagian ini karena yang menjadi pendengar adalah orang-orang Yahudi. Maksud dari ayat 16-21 antara lain tentang Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia; Roh Allah yang dicurahkan ke atas manusia telah mengubahkan mereka, dimana anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat, teruna-teruna (anak muda) akan mendapat penglihatan dan orang-orang tua akan mendapat mimpi, juga hamba laki-laki dan perempuan akan bernubuat. Peristiwa pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta itu seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yoel, bahwa pencurahan Roh Kudus disertai mujizat-mijizat di atas langit dan tanda-tanda di bawah bumi; darah, api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah, itu menunjukkan murka Allah atau itu menunjukkan tentang kebinasaan. Janji akan pencurahan Roh Kudus, bukan hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, tetapi bagi semua orang, yaitu semua orang percaya, yang mau diubahkan dan dibaharui oleh Allah tentunya, dan itu digenapi mulai sejak peristiwa ketuangan Roh Kudus di hari Pentakosta. Semua orang itu berhubungan dengan semua orang percaya yang tidak mengenal jenis kelamin (semua yang laki-laki dan perempuan), tidak mengenal usia (semua anak, teruna/anak muda, orang tua) dan tidak mengenal status (apakah dia raja, nabi, imam atau hamba). Sesuatu yang sangat-sangat menarik. Karena sekali lagi, berita Perjanjian Lama digenapi pada Perjanjian Baru.

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Rasa ketakutan sejak Yesus ditangkap dan mati, telah tergantikan dengan keberanian menyampaikan berita kebenaran Yesus Kristus, hal itu karena kuasa Roh Kudus telah hadir sebagai penolong.  Dengan penuh keberanian Petrus menyampaikan inti dari berita Injil dalam ayat 21-24, Mereka mulai berbicara tentang Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan  Allah. Rasul Petrus mengingatkan mereka bahwa Dia yang telah  mereka salibkan, mati, tapi Dia bangkit. Inilah tanda bahwa Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan yang berkuasa  mengalahkan kuasa maut.  Sekali lagi ada penekanan tentang kebangkitan Yesus yang menunjuk kepada kemenangan. Kuasa Kebangkitan dan pencurahan Roh Kudus telah mengubahkan hidup manusia dari kebinasaan pada keselamatan.

Khotbah Petrus sungguh berisi, ia juga mengutip tentang perkataan Daud dalam PL, Kis. 2:25-28 diambil dalam Mzm.16:8-11, Kis. 2:30 diambil dalam Mzm. 132:11; 2Sam. 7:12-13, Kis. 2:34-35 diambil dalam Mzm. 110:1. Di sini Petrus membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Dengan tegas ia berkata dalam khotbahnya bahwa Yesus itulah Mesias yang mati dan telah dibangkitkan dan naik ke Sorga menerima Roh Kudus dan telah mencurahkan-Nya sebagaimana yang mereka lihat dan dengar.   Sehingga Petrus memberi kesimpulan pada ayat 36, bahwa Allah telah membuat Yesus yang mereka salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus.

 Ayat 37-40 merupakan respons positif dari pendengar, mereka terharu, bertobat dan memberi diri dibaptis dan menerima Roh Kudus dan diselamatkan. Dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, Gereja (kumpulan yang dipanggil keluar) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara dibaptiskan (Kis. 2:41).

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Dari apa yang direnungkan saat ini,  kita dapat mengerti bahwa karya Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh zaman dan bangsa. Dimanapun kita berada dan sampai kapanpun, Roh Kudus yang akan menolong kita dalam pekerjan Injil Yesus Kristus. Sehingga bacaan Firman ini juga memberikan pengajaran kepada kita:
·         Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:14-15, kita diajar untuk menjadi orang yang berani menyuarakan kebenaran. Sebagai pengikut Kristus, penting bagaimana  menjadi pemberani menyuarakan kebenaran Injil dimanapun, kapada siapapun dan kapanpun. Ada saatnya kita untuk diam tapi ada waktunya juga kita perluh bersuara untuk kebenaran. Roh Kudus yang akan memimpin kita dalam pewartaan Injil ini.
·       Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:16-21.  Roh Kudus, bukan hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, satu Gereja, satu bangsa, tetapi bagi semua orang, yaitu semua orang percaya, yang mau diubahkan dan dibaharui oleh Allah tentunya. Roh Kudus tidak tebang pilih, Ia adalah Pribadi Tuhan yang dapat tinggal dan bekerja kepada orang-orang percaya, baik muda ataupun tua. Roh Kudus dapat memakai setiap kita untuk  boleh bernubuat menyampaikan pesan Allah yaitu Firman, bermimpi mendengarkan suara Tuhan, bahkan boleh mendapatkan penglihatan untuk menyampaikan maksud ataupun rencana-Nya. Jelasnya, seperti halnya Roh Kudus yang tidak pilih kasih atau tebang pilih dalam mencurahkan Roh-Nya, demikian juga kita ditengah pergumulan dunia akan pandemi Covid-19/wabah virus Corona, diajarkan untuk tidak tebang pilih kepada siapapun karena karya Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh zaman dan bangsa.
·   Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:22-36. Kebangkitan Tuhan Yesus, bukti  kepada dunia bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Peristiwa kebangkitan Yesus merupakan fakta, sejarah yang kudus dan benar dan paling agung dalam sejarah dunia. Walaupun kita ditengah pergumulan dunia akan pandemi Covid-19/wabah virus Corona, jadilah orang yang tetap percaya, taat dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus sampai selama-lamanya, karena kita tidak sendiri, kita memiliki Roh Kudus yang terus menolong kita.
·      Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:37-40. Khotbah Petrus benar-benar mempengaruhi pendengar saat itu, mereka langsung bertanya kepada Petrus  “Apakah yang harus kami perbuat?”, jawaban Petrus sungguh jelas:
1.      Bertobatlah selagi ada kesempatan, itulah yang harus dilakukan.
2.      Memberi diri dibaptis untuk pengampunan dosa
3.      Menerima kuasa Roh Kudus
       Bertobat dalam bahasa Yunani adalah Metanoeo, atau metanoia (pertobatan) berasal dari dua suku kata: meta (setelah) dan nous (cara pikir). Jadi secara sederhana metanoia adalah perubahan cara pikir, sehingga orang-orang saat itu diajak untuk bertobat dan dibaptis sebagai jalan masuk dalam kesatuan dengan tubuh Yesus Kristus.
       Dalam merayakan hari Pentakosta di tengah pergumulan dunia dengan Pandemi COVID-19,  melalui firman ini kita diajarkan untuk hidup dalam pertobatan. Sadar atau tidak sadar, kalau kita lihat disekitar kita, manusia saat ini semakin dihanyutkan oleh dosa. Harusnya mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi sebaliknya, ada yang hanya mendekatkan diri pada perjudian (contoh…..), minum-minuman keras sampai mabuk  (contoh….), pencurian (contoh…..) dsb. Untuk itu sadarlah dan bertobatlah, percayalah kepada Tuhan, terimalah kuasa Roh Kudus karena hanya Tuhan yang mendatangkan kelegaan.   

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Seperti apa yang dikatakan oleh Pdt. Janny Chrestian Rende, M.Th., selaku BPMS GMIM, Wakil Sekretaris Bidang Data dan Informatika (jabatan pelayanan 2018-2020). Kita sepaham, bahwa peristiwa Pandemi COVID-19 ini adalah semata-mata terjadi seizin Allah pencipta, Allah pembuat sejarah. Sejarah akan mencatat bahwa di masa ini, kita umat percaya pernah mengalami dan merasakan akibat dari Pandemi COVID-19 ini. Kita semua sedang dan sementara merasakannya. Tapi kita juga percaya bahwa Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus tidak akan membiarkan kita untuk tinggal tetap dalam situasi seperti ini. Mari kita imani ini.

Sebagai bagian dari warga Negara Indonesia,  Presiden Indonesia Joko Widodo, telah memunculkan sebuah istilah baru yang akan mulai diterapkan yaitu kita akan menuju kepada peradaban baru, “New Normal”. Apa maksud istilah itu? Istilah itu menunjuk pada sebuah perubahan budaya masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan kita “dipaksa” oleh pandemi ini untuk berperilaku hidup sehat, sehingga suka atau tidak suka harus mampu berdamai dengan virus corona. Tapi, tidak kemudian diartikan bahwa kita dapat keluar dengan bebas dan tidak mengikuti protokol kesehatan (contoh….). Yang harus kita lakukan yaitu: hindari kerumunan/jarak dekat dengan orang, kegiatan bersama tidak melibatkan banyak orang,  jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan/jaga kebersihan. Pakailah hikmat yang telah Tuhan berikan, karena virus corona masih menyebar dan telah sampai di daerah kita. Jagalah imun kita dengan makan makanan bergizi, minum vitamin, berolahraga; jagalah iman kita dengan rajin berdoa/beribadah, saling mengasihi/membantu, hidup dalam pertobatan, dsb. Terakhir, mari bersyukur walaupun di tengah pandemi covid-19, Roh Kudus selalu ada menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Roh Kudus selalu ada untuk kita semua. Selamat hari Pentakosta! Tuhan Yesus Memberkati. Amin. (ME)




























Rabu, 27 Mei 2020

Renungan Gereja Rumah GMIM PNIEL Watulambot, Yunus 4:1-11 "Allah Mengasihi Sesama Bangsa"



Syaloom… Damai di hati…..

 Di tengah pandemi COVID-19/wabah virus Corona yang melanda dunia sekarang ini, semoga seluruh jemaat GMIM PNIEL Watulambot tetap kuat, semangat dan sukacita dalam Tuhan. Wabah virus Corona yang masih menyebar di penjuru dunia, termasuk di daerah kita Sulawesi Utara memang menjadi tantangan bagi kita sekarang ini. Banyak yang menderita akibat dirumahkan (tinggal di rumah/stay at home) demi tidak tertular, sehingga dampaknya yaitu kesulitan bahan makanan pokok yang paling dirasakan. Dan bersyukur di jemaat kita telah ada upaya pemberian bahan makanan pokok dari Pemerintah, dari Gereja, ada juga dari kolom-kolom, bahkan ada para penyumbang yang telah turut membantu. Saya yakin, kita turut merasakan sukacita melihat mereka yang membutuhkan boleh menerima bantuan. Tidak seperti apa yang dilakukan Yunus dalam bacaan kita di Yunus 4:1, Yunus malahan menjadi marah atas pemulihan yang dilakukan Allah terhadap Niniwe. *

Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, tema renungan kita di minggu berjalan ini yaitu “Allah mengasihi sesama bangsa”. Tema ini diangkat, karena kasih Allah tidak ada batas, kasih Allah benar-benar untuk semua orang. Kebesaran kasih Allah dalam bacaan ini ditunjukkan Allah kepada orang-orang berdosa yang dibenci oleh umat Israel. Kisah ini tidak banyak yang tahu dalam kitab Yunus, karena dalam pengetahuan kita sejak dari kecil dalam cerita Alkitab, yang paling terkenal dalam kitab Yunus hanyalah kisah Yunus di dalam perut ikan yang besar. Kisah Yunus di perut ikan sesungguhnya tidak lepas dari maksud utama dari kitab ini yaitu menceritakan bagaimana Allah memanggil Yunus untuk pergi ke Niniwe ibukota kerajaan Asyur yang terkenal dengan kejahatannya untuk menyampaikan nubuat akan kehancuran kota Niniwe, dan ternyata nubuat Yunus sungguh membawa pengaruh perubahan besar bagi Niniwe, mereka menjadi takut akan Tuhan Allah dengan mengalami pertobatan dan kasih Allah akhirnya dinyatakan dengan tidak akan menghukum kota Niniwe. *

Perbuatan kasih Allah terhadap kota Niniwe, membuat Yunus kesal dan marah (Ay.1). Memang Niniwe adalah musuh dan yang dibenci bangsa Israel, mereka terkenal dengan kejahatan bahkan tindakan yang kejam dan tidak berbelaskasihan kepada orang-orang yang mereka taklukan (Nahum 3:1-4,19). Kekesalan dan kemarahan Yunus dibawahnya dalam doa (Ay.2), dia terbuka menyampaikan alasannya ketika ingin melarikan diri ke Tarsis, karena ia tahu akan sifat-sifat Allah yaitu pengasih, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Jadi karena hal itu, Yunus meminta Tuhan mencabut nyawa-Nya (4:3). Terdapat dua kali keinginan Yunus agar Tuhan mencabut nyawa-Nya (4:3; 8). Respons Tuhan adalah pertanyaan singkat bagi Yunus bahwa layakkah ia marah (4:4, 9). Bukannya menuruti keinginan Yunus, Tuhan malah memberi pelajaran kepada Yunus dengan pohon jarak yang tumbuh atas penentuan Tuhan (4:6), ulat menggerek pohon jarak (4:7), juga bertiup angin timur yang panas terik menyakiti Yunus (4:8). Yunus rebah lesu dan kembali marah dan berharap supaya mati, namun Yunus tetap dibiarkan tetap hidup. Dengan sabar Tuhan menyadarkan Yunus akan sikapnya yang marah dengan tak beralasan itu. Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, dalam bagian terakhir narasi kitab Yunus, Tuhan berfirman kepada Yunus bahwa Yunus sayang akan pohon jarak yang tidak ditumbuhkannya, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam. Bagaimana mungkin Tuhan tidak sayang kepada Niniwe yang diciptakan-Nya itu? kalau Yunus mengasihi pohon jarak yang baru dikenalnya, pastinya juga Tuhan Allah mengasihi orang-orang Niniwe yang penduduknya ada 120 ribu orang yang tidak tahu mana yang baik dan yang jahat. Dengan ini, konteks bacaan kita dalam kitab Yunus menunjukkan bahwa Allah juga menginginkan keselamatan terjadi, bukan hanya untuk bangsa Israel saja, tetapi juga bangsa-bangsa lain melalui kepercayaan mereka kepada Allah . *

Melalui pembacaan Alkitab ini, kita dapat belajar bahwa bagitu besarnya dan luas kasih sayang tindakan Allah yang dapat memberikan pemulihan melalui pertobatan. Berharap juga, kita semua mendapatkan pemulihan ditengah pergumulan dunia akan pandemi Covid-19/wabah virus Corona, yang telah sampai di daerah kita Minahasa. Kiranya virus corona ini membuat kita hidup dalam pertobatan, seperti orang-orang di Kota Niniwe yang telah berbuat dosa akhirnya berbalik kepada Tuhan, sehingga mereka tidak diberi hukuman. Kita tentunya berharap virus Corona ini akan cepat berlalu, untuk itu berbaliklah kepada Tuhan, hiduplah dalam pertobatan yang utuh kepada Tuhan. Jika masih hidup dalam perjudian, penyembahan berhala, nafsu jahat, perkelahian, narkoba dan perbuatan jahat lainnya, waktunya saat ini kita hidup dalam pertobatan, lakukanlah hal-hal yang positif saat ini dengan rajin berdoa, beribadah, mengasihi dan saling membangun. *

Dalam bacaan Alkitab ini juga mengajarkan kita, ketika menyaksikan kebahagiaan sesama, turutlah berbahagia dengan mereka. Sikap irih, kesal dan marah terhadap kebahagiaan orang lain seperti yang ditunjukkan Yunus tidaklah menjadi contoh. Berbahagialah dalam situasi sulit seperti ini, orang-orang yang membutuhkan tetap diberikan perhatian oleh Pemerintah, Gereja dan para donator yang boleh memberikan bantuan. Kita tentunya belajar untuk ikut berbahagia dalam kebahagiaan orang lain, dan bersyukur tidak ada jemaat GMIM PNIE Watulambot yang menjadi miskin akibat dampat virus Corona, jika berkekurangan itu bisa saja, tapi luar biasa jemaat Watulambot, dengan sikap gotong royong-mapalus, kita mampu melewati semua ini. Dan ingatlah, berlakulah baik dengan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan dengan baik. *