Senin, 08 Juni 2020

TATA IBADAH dan RENUNGAN MATIUS 9:35-38


TATA IBADAH KOLOM  BENTUK I
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
WILAYAH TONDANO LIMA
JEMAAT “PNIEL” WATULAMBOT
Senin, 8 Juni 2020


PERSIAPAN
P          Menyanyi  KJ. No. 15BERHIMPUN SEMUA
 Berhimpun semua menghadap Tuhan, dan pujilah Dia, Pemurah benar
Berakhirlah segala pergumulan, Diganti kedamaian yang besar

TAHBISAN (Jemaat berdiri)
P       Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin
P      Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara-saudara
P+J   Menyanyi  KJ. No. 381   “YANG MAHAKASIH”
Yang Mahakasih ya itu Allah; Allah Pengasih pun bagiku.
Aku selamatlah oleh kasihNya, oleh kasihNya kepadaku.

PENGAKUAN DOSA (Jemaat duduk)
P       Marilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan Allah dan mengaku dosa kita kepada-Nya mari kita berdoa :.........
P+J         Menyanyi  KJ. No. 39 ‘KU DIBERI BELAS KASIHAN”
‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;
tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia,
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh muliia!

PELAYANAN FIRMAN TUHAN ( Jemaat duduk )
P        Berdoa ; membaca Alkitab; Khotbah ………….

PERSEMBAHAN
P       Menyanyi   NKB No. 17 “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
Reff: O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.
DOA SYAFAAT
P       Marilah kita berdoa :.......... (diakhiri dengan DOA BAPA KAMI)

NYANYIAN PENUTUP ( Jemaat berdiri )
P+J         Menyanyi    NKB. No. 73KASIH TUHANKU LEMBUT!”
Kasih Tuhanku lembut! PadaNya ‘ku bertelut dan ‘ku dambakan penuh: Kasih besar!
Yesus datang di dunia, tanggung dosa manusia; bagiku pun nyatalah: Kasih besar!

Reff: Kasih besar! Kasih besar! Tidak terhingga dan ajaib benar: Kasih besar!


BERKAT
P       Tuhan memberkati dan melindungi saudara-saudara; Tuhan menyinari dengan wajah-Nya dan memberi saudara-saudara kasih karunia; Tuhan menghadapankan wajah-Nya kepada saudara-saudara dan memberi saudara-saudara damai sejahtera.
J                 Amin. Amin. Amin.  (dinyanyikan)
SAAT TEDUH






RENUNGAN IBADAH KOLOM
JEMAAT GMIM PNIEL WATULAMBOT
Matius 9:35-38
Tema: Mewujudkan Belas Kasihan Allah

Oleh Pdt. Meilita Ering
 Senin, 8 Juni 2020

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua.
Syaloom. Damai di hati…
Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, di tengah pandemi Covid-19/wabah virus Corona sekarang ini, semoga kita tetap kuat, semangat dan sukacita dalam Tuhan. Wabah virus Corona masih menyebar di penjuru dunia, bahkan di daerah kita penyebaran virus ini semakin cepat, dan ini benar-benar telah menjadi bagian pergumulan dunia, termasuk Gereja. Sungguh menyedihkan korban yang telah terinfeksi Covid-19 di dunia sampai 07 Juni 2020 Pkl.21.49 WIB sudah masuk pada angka 7.023.667 kasus, dan di daerah kita Sulawesi Utara bukan semakin berkurang, tapi semakin bertambah, Sabtu 06 Juni 2020 kasus positif bertambah 79 orang dan kemarin Minggu 07 Juni 2020 bertambah 25 kasus positif, sehingga total yang terkonfimasi positif di SULUT secara akumulasi sudah pada angka 495 kasus. Dengan apa yang kita alami saat ini, apakah kita tidak ingin terlibat aktif untuk mengurangi penyebaran virus Corona?, saya yakin kita semua memiliki “compassion” atau kasih sayang, keharuan, kasihan dan belas kasihan, karena semua kita memiliki hati. Dari hati munculah sikap Simpati dan Empati yang mendorong mewujudkan belas kasihan, terutama kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.  Dalam membantu sesama, kita belajar dari belas kasihan Allah di dalam Yesus Kristus, karena belas kasihan Allah sungguh sempurna.

Bacaan Alkitab saat ini dalam Matius 9:35-38, ditulis pada tahun 60 M dengan sangat teratur oleh Matius murid Yesus sehingga mudah dipahami, Injil ini untuk orang-orang Kristen Yahudi (berbahasa Ibrani), yang sangat terikat dengan hukum Taurat dan  ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Bagian awal ayat 35 dari cerita ini sama dengan bagian pada Matius  4:23, yang menekankankan akan pekerjaan mulia dari Tuhan Kita Yesus Kristus. Ia melakukan pengajaran dan melakukan penyembuhan, walaupun tindakan kebaikan-Nya mendapat reaksi negatif, ditolak, disalah artikan dan difitnah. Pada bagian bacaan ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang belas kasihan kepada orang banyak.

Pada ayat 35 kita dapat belajar dari Tuhan Yesus, bagaimana dalam melayani Ia tidak hanya mengunjungi kota-kota besar dan megah, melainkan juga desa-desa miskin dan terpencil, di sanalah Ia memberitakan Injil dan menyembuhkan segala penyakit. Saat itu semakin banyak yang mengikuti-Nya, dan banyak dari mereka yang menderita, maka tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh belas kasihan kepada mereka. Sungguh, Yesus mengajarkan bagaimana pentingnya bersimpati atau menaruh perasaan untuk prihatin pada orang lain dan berempati atau menaruh perasaan bersama untuk peduli dan senang menolong orang lain.

Ditekankan dalam ayat 36, belas kasihan dari Tuhan Yesus dinyatakan dengan tindakan untuk menolong orang-orang yang lelah dan terlantar. “Lelah” yang dialami oleh orang banyak itu bukan lelah biasa, tapi suatu kondisi yang dialami orang sampai begitu menderita, tersiksa, susah dan miskin; ditambah lagi mereka terlantar atau tidak berdaya, terlepas dari yang lain. Hal ini membuat Tuhan Yesus melihat ada kesamaan besar antara orang-orang banyak itu dan domba-domba, sehinga Ia mengatakan mereka seperti domba yang tidak bergembala/tidak mempunyai pemandu. Mereka menderita baik secara badani maupun secara rohani. Tuhan Yesus melihat tubuh mereka menjadi lemah karena penyakit-penyakit dan ahli-ahli Taurat yang seharusnya menjadi gembala untuk mereka, tidak merupakan pemimpin-pemimpin yang baik dan cocok.

Dalam bagian ini, orang banyak yang hidup menderita benar-benar mendapat perhatian besar dari Tuhan Yesus. Bagi Tuhan Yesus orang-orang itu dapat menjadi “suatu tuaian untuk Kerajaan Allah” jikalau mereka mau menerima Kristus dan injil-Nya (ay. 37). Jadi usaha pekerjaan menuai sudah dimulai saat itu, tapi terkendala dengan pekerja yang sedikit, sehingga ia memesankan kepada murid-murid-Nya untuk berdoa kepada Tuhan (yang empunya tuaian), supaya Ia mengirim pekerja-pekerja untuk tuaian itu (at.38), ini menunjukkan betapa pentingnya Doa manusia!.  Sehingga dari doa, selanjutnya pada pasal 10 disampaikan kedua belas murid Tuhan Yesus boleh menjadi pekerja-pekerja untuk menolong orang-orang yang hidup dalam penderitaan.

Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, tidak terpikirkan oleh kita, jika tahun 2020 ini menjadi tahun krisis kesehatan dunia akibat dari Covid-19/virus Corona. Sejak pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, Covid-19 telah menjadi pandemi karena telah menyebar dengan cepat secara global, ini telah berimbas pada masalah ekonomi, pendidikan, sosial, hukum, dsb. Banyak orang menderita akibat Covid-19,  yang telah terinfeksi harus berjuang untuk sembuh, ada yang telah di PHK (pemutusan hubungan kerja); mengalami kesulitan  bahan makanan; pelajar tidak dapat ke sekolah, gangguan keamanan, belum lagi dampak kerugian secara nasional dan dunia.  Sungguh, ini telah membuat banyak orang menderita bahkan tak berdaya karena jumlah kasus positif masih bertambah, dan tenaga kesehatan banyak yang telah terpapar Covid-19, belum lagi sering kekurangan APD untuk tenaga kesehatan, dsb.

Sebagai Gereja, kita semua hendaklah memiliki belas kasihan seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Belas kasih dengan  bersimpati, merasa prihatin atas krisis kesehatan yang melanda dunia,  bahkan hendaklah kita dapat memiliki belas kasih yang menunjukkan rasa empati, dimana ada kepedulian dengan turut mengambil bagian untuk dapat membantu menangani Covid-19, sehingga kita tidak jadi penonton bagi mereka yang “lelah” tapi kita semua dapat terlibat jadi relawan. Relawan saat ini sangat dibutuhkan, dan kita semua dapat menjadi relawan,  contohya menjadi tenaga kesehatan (……….), membantu mereka yang benar-benar membutuhkan dengan memberi bantuan SEMBAKO (ini telah dan sementara dilakukan oleh Pemerintah, Gereja dan orang-orang yang peduli),  juga dengan kita mengikuti protokol kesehatan, itu juga termasuk bagian dari menjadi relawan  membantu menangani Covid-19. Ingat! wujudkan belas kasihan itu dengan hati yang tulus (tidak dipaksa, segenap hati, tanpa imbalan, sukarela), karena itu cermin dari belas kasih Allah.

Seperti apa yang Tuhan Yesus perintahkan yaitu marilah kita berdoa, Doa untuk kiranya Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan dalam menangani Covid-19, apakah itu tenaga kesehatan, APD, bahkan semoga Vaksin yang tepat dapat segera ditemukan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar mengucapkan doa tapi benar-benar berdoa dengan keadaan sadar, penguasaan diri dan tekun. Yakinlah, Tuhan akan menjawab sesuai waktu dan rencana-Nya.

Dalam menghayati HUT PI (Pekabaran Injil) dan Pendidikan Kristen GMIM 12 Juni 2020 yang ke-189, saatnya kita tunjukkan Gereja selalu mampu menjadi pekerja Kristus dengan terlibat langsung menolong sesama menjadi “relawan” atau pekerja-pekerja yang dapat mengambil bagian dalam menangani Covid-19. Contoh sederhana lagi yaitu menjadi relawan dengan memberikan contoh bagaimana mengikuti protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan/menjaga kebersihan, menggunakan masker, menjaga jarak,  berolahraga, makan makanan bergizi dan melakukan hal-hal yang positif.

Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, menuju peradaban baru “new normal” (normal baru) jangan kita lengah dengan tidak mengikuti anjuran protokol kesehatan, dan menciptakan klaster yang baru. Kita belajar dari sejarah pada tahun 1918-1919 bagaimana parahnya pandemi flu Spanyol melanda dunia sampai tiga gelombang serangan, tercatat 500 juta orang terinfeksi dan 50-100 juta orang di seluruh dunia meninggal(data wikiped), dan sebagian besar kamatian terjadi di gelombang kedua. Ketika masyarakat sudah sangat merasa tidak nyaman dengan karantina menjaga jarak sosial stay at home (tinggal di rumah), orang-orang sudah diperbolehkan keluar rumah, mereka bukannya menjaga jarak namun mereka malahan keluar rumah dengan berbondong-bondong merayakan kegembiraan mereka yang sudah boleh keluar rumah. Sehingga beberapa minggu kemudian, serangan pandemi terbesar pada gelombang kedua yang membuat korban sangat banyak, terjadi dengan puluhan juga kematian. Jadi, apakah kita ingin mengulang sejarah? atau belajar dari sejarah?. Gunakanlah Hikmat yang Tuhan berikan untuk taat pada aturan, untuk mengatasi pergumulan Covid-19. Kalaupun kita keluar rumah, pastikan untuk jaga jarak atau mengikuti protokol kesehatan. Ini tugas kita bersama, jika bukan kita, siapa lagi?. Saya yakin kita semua  memiliki hati yang peduli menangani pandemi Covid-19. Tuhan Yesus Memberkati. Amin

 

  

Senin, 01 Juni 2020

Tata Ibadah dan Renungan Ibadah Kolom, Pentakosta II, HAPSA P/KB GMIM






TATA IBADAH KOLOM
HARI RAYA PENTAKOSTA II
HARI PERSATUAN PRIA/KAUM BAPA GMIM

JEMAAT PNIEL WATULAMBOT

WILAYAH TONDANO LIMA

Senin, 01 Juni 2020



PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH (berdiri)
 P        Hari ini ada sukacita dan kebahagiaan yang besar dialami oleh orang-orang percaya. Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati, dan yang sudah naik ke sorga, Dialah juga yang menganugerahkan Roh-Nya Yang Kudus kepada kita semua.

J                                  Baiklah kita bersyukur kepada Tuhan Allah Raja Semesta, yang telah menganugerahkan Roh Kudus kepada kita semua.

Menyanyi KJ. No. 7 : 1
YA TUHAN KAMI PUJI NAMAMU BESAR”
Ya Tuhan, kami puji nama-Mu besar.
Ya Bapa, makhluk-Mu menyanyi bergemar.
Langit, buana, laut bersyukur semua, Malaikat segenap memuji Dikau jua.
Kemuliaan-Mu tetap senantiasa kudus, kudus, kuduslah Tuhan Mahakuasa!

TAHBISAN DAN SALAM  
P     Ibadah Kolom, Hari Raya Pentakosta II dan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM ditahbiskan dalam nama TUHAN Allah, yang pada hari-hari akhir ini sudah dan sementara mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang. Amin.

Salam kasih dari Tuhan Allah: Bapa dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus bagi saudara sekalian. Haleluya!

Menyanyi ”HORMAT BAGI ALLAH BAPA”
Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi anak-Nya
Hormat bagi Roh Penghibur Ketiga-Nya yang Esa
Haleluya, haleluya Ketiga-Nya yang Esa

PENGAKUAN DOSA & PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH (duduk):
P        Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, dengan sungguh-sungguh membawa pengakuan kita di hadapan hadirat-Nya. Mari berdoa : ........

P        Dengarkanlah Berita Anugerah Allah : “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa”. (Kolose 1:13-14).

Menyanyi : NKB.No.14 : 1 “JADILAH TUHAN KEHENDAKMU”
Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu! Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya. Bentuklah aku sesuka-Mu, ‘kan kunantikan dan berserah.


PELAYANAN FIRMAN TUHAN
P          Berdoa                                 .............
          Membaca Alkitab       Galatia 5 : 16 -26
          Khotbah                             .............

PERSEMBAHAN 
P        Mari kita mempersembahkan persembahan syukur kita kepada Tuhan Allah, firman Tuhan dalam Kitab Matius 5:7 ”Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”.

Menyanyi: NKB No. 100 : 1 “RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT BERKAT TUHAN”
Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh di seluruh hidupmu?
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh: menyertai langkahmu.

DOA UMUM
P     Marilah kita berdoa ..................

NYANYIAN PENUTUP (berdiri)
Menyanyi : PKJ No. 98 ”YA ROH KUDUS BAHARUILAH DAN PERSATUKANLAH KAMI”
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami
Sadarkanlah kami ikut kehendak-Mu, wujudkan keesaan
Ya Roh kudus, baharuilah dan persatukanlah kami
Dalam satu g’reja yang terus bersaksi di kancah dunia.

BERKAT
P        Terimalah berkat Tuhan:
Kasih TUHAN menghantar kamu semua untuk lebih dekat kepada-Nya;
kekuatan dari TUHAN menguatkan kamu semua di dalam pekerjaan-Nya;
sukacita Kristus mengisi roh kamu dan diam di dalam kamu sekalian
sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
J              Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)


Saat Teduh


 (Disadur Tata Ibadah dari APP GMIM)


==================================


  
RENUNGAN IBADAH
GMIM PNIEL WATULAMBOT
HARI PENTAKOSTA II, KOLOM DAN HARI PERSATUAN P/KB GMIM
Tema : “Berilah Dirimu Dipimpin oleh Roh”
Galatia 5:16-26
1 Juni 2020

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua…
Syaloom…
Damai di hati….

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan  Yesus, sampai hari ini kita Jemaat GMIM PNIEL Watulambot masih beribadah di rumah masing-masing, yang sebenarnya setiap hari Senin kita beribadah di kolom masing-masing. Saya yakin ibadah di rumah  masing-masing tidak akan mengurangi sukacita kita memuji Tuhan. Hari ini 1 Juni 2020 dalam kalender Gerejawi GMIM kita masih merayakan hari Pentakosta II dan merayakan hari persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM, juga dalam kalender nasional hari ini kita memperingati hari "Lahirnya Pancasila". Sehingga sebagai orang percaya kita bersyukur memiliki Roh Kudus yang adalah pribadi Tuhan yang terus menuntun, membimbing dan berkarya dalam segenap realitas kehidupan kita.  Dan sebagai bagian dari masyarkat kita bersyukur memiliki Pancasila sebagai dasar ideologi-ideologi Negara Indonesia yang mengatur setiap warga negara di segala aspek kehidupan.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan  Yesus, bacaan kita hari ini dalam Galatia 5:16-26, Paulus memberi pedoman hidup kepada jemaat di Galatia agar hidup oleh Roh, supaya tidak menuruti keinginan daging (Ayat 16). Keinginan daging itu adalah dosa yang telah melekat dalam tubuh manusia, sangat bertentangan dengan Roh karena keduanya tidak dapat bertemu. (Ayat 17,18). Yang diperjuangkan Paulus adalah apakah mereka akan menyerah pada kecenderungan keinginan daging dan tunduk kepada penguasaan dosa atau apakah mereka akan menyerah kepada tuntutan Roh dan tinggal di bawah kekuasaan Kristus. 

Paulus mengingatkan jemaat Galatia dan tentunya juga untuk kita semua, supaya  menolak dan menjauhi hidup dalam kedagingan yaitu percabulan (kelakuan dan hubungan seksual amoral), kecemaran (perbuatan jahat dan kotor), hawa nafsu (mengikuti nafsu dan keinginan sehingga tidak merasa malu lagi), menyembah berhala (menyembah roh-roh dan patung-patung), sihir (menyembah setan-setan dan ilmu hitam), perseteruan (perbuatan bermusuhan yang hebat dan kebencian), perselisihan (bertengkar atau antagonism), iri hati (benci, marah, cemburu akan keberhasilan orang lain), amarah (geram, kemarahan yang berkobar-kobar dengan kata-kata kasar), kepentingan diri sendiri (mencari keuntungan sendiri yang tidak sesuai dengan ketentuan), percideraan (ingin melukai sesama manusia), roh pemecah (ingin memisahkan diri dan menghancurkan kelompok tertentu), kedengkian (perasaan tidak suka bercampur benci), kemabukan (merusak tubuh dengan minuman keras), pesta pora (berpesta yang tak terkendali dengan kemabukan dan seks bebas). Hal-hal ini diperingatkan oleh Paulus adalah perbuatan daging sehingga tidak akan mendapat bagian dalam kerjaaan Allah, (Ayat 19-21).

Selanjutnya Paulus menekankan tentang apa itu buah-buah Roh, yaitu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (ayat 22-23). Karena itu Paulus mengingatkan mereka yang sudah menjadi milik Kristus Yesus, ia menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, artinya orang percaya pastinya telah menanggalkan keinginan daging. Paulus memberi nasihat supaya jemaat hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh dan jangan gila hormat serta jangan saling menentang satu dengan yang lain bahkan tidak boleh saling mendengki. Suatu nasihat supaya tidak boleh menjadi sombong dan saling menyakiti satu dengan yang lain. (Ayat 24-26).

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Di hari Pentakosta II dan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM ini, kita diingatkan supaya selalu hidup dipimpin oleh Roh Kudus.  Kita telah diciptakan, ditebus dan dipelihara-Nya dengan tujuan untuk memuliakan dan mengasihi Allah di dalam Yesus dan dalam pimpinan Roh Kudus.  Sebagai orang percaya yang dipenuhi kuasa Roh Kudus, dimasa-masa sulit ini karena pandemi Covid-19, marilah kita mengikuti kehendak Roh Kudus untuk hidup dalam buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (contoh…). Peranan Roh Kudus menjadikan kehidupan orang percaya untuk tidak melakukan perbuatan dosa yang bertentangan dengan kekendak Tuhan.

Dalam kaitan dengan menghayati hari lahirnya Pancasila di hari ini,  di tengah-tengah pergumulan pandemi covid-19, hendaklah kita sebagai orang percaya yang adalah bagian dari warga Indonesia, mengikuti kehendak Roh Kudus untuk mempererat kebersamaan kita dalam bingkai persatuan Indonesia. Bersama-sama kita bekerja sama dengan seluruh tenaga medis, TNI, POLRI, pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi penyebaran virus Corona dengan mengikuti protokol kesehatan. Ketika kita akan menuju kepada peradaban baru, “New Normal” untuk kembali menciptakan masyarakat yang produktif atau mampu menghasilkan, bukan berarti kita dapat bekerja di luar rumah atau beraktifitas dengan tidak mengikuti protokol kesehatan (contoh….). Bersama-sama kita tetap memiliki semangat gotong royong-mapalus, bekerja sama dengan menghindari kerumunan/jarak dekat dengan orang, kegiatan bersama tidak melibatkan banyak orang,  jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan/jaga kebersihan. Jagalah imun kita dengan makan makanan bergizi, minum vitamin, berolahraga; jagalah iman kita dengan rajin berdoa/beribadah, saling mengasihi/membantu, hidup dalam pertobatan, dsb. Terakhir, mari bersyukur walaupun di tengah pandemi covid-19, Roh Kudus selalu ada menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Teruslah menghasilkan bua-buah Roh!. Selamat hari Pentakosta II!, selamat hari persatuan P/KB GMIM!, selamat  hari lahir Pancasila. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

(Disadur dari MTPJ GMIM)