Senin, 08 Juni 2020

TATA IBADAH dan RENUNGAN MATIUS 9:35-38


TATA IBADAH KOLOM  BENTUK I
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
WILAYAH TONDANO LIMA
JEMAAT “PNIEL” WATULAMBOT
Senin, 8 Juni 2020


PERSIAPAN
P          Menyanyi  KJ. No. 15BERHIMPUN SEMUA
 Berhimpun semua menghadap Tuhan, dan pujilah Dia, Pemurah benar
Berakhirlah segala pergumulan, Diganti kedamaian yang besar

TAHBISAN (Jemaat berdiri)
P       Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin
P      Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara-saudara
P+J   Menyanyi  KJ. No. 381   “YANG MAHAKASIH”
Yang Mahakasih ya itu Allah; Allah Pengasih pun bagiku.
Aku selamatlah oleh kasihNya, oleh kasihNya kepadaku.

PENGAKUAN DOSA (Jemaat duduk)
P       Marilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan Allah dan mengaku dosa kita kepada-Nya mari kita berdoa :.........
P+J         Menyanyi  KJ. No. 39 ‘KU DIBERI BELAS KASIHAN”
‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;
tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia,
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh muliia!

PELAYANAN FIRMAN TUHAN ( Jemaat duduk )
P        Berdoa ; membaca Alkitab; Khotbah ………….

PERSEMBAHAN
P       Menyanyi   NKB No. 17 “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
Reff: O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.
DOA SYAFAAT
P       Marilah kita berdoa :.......... (diakhiri dengan DOA BAPA KAMI)

NYANYIAN PENUTUP ( Jemaat berdiri )
P+J         Menyanyi    NKB. No. 73KASIH TUHANKU LEMBUT!”
Kasih Tuhanku lembut! PadaNya ‘ku bertelut dan ‘ku dambakan penuh: Kasih besar!
Yesus datang di dunia, tanggung dosa manusia; bagiku pun nyatalah: Kasih besar!

Reff: Kasih besar! Kasih besar! Tidak terhingga dan ajaib benar: Kasih besar!


BERKAT
P       Tuhan memberkati dan melindungi saudara-saudara; Tuhan menyinari dengan wajah-Nya dan memberi saudara-saudara kasih karunia; Tuhan menghadapankan wajah-Nya kepada saudara-saudara dan memberi saudara-saudara damai sejahtera.
J                 Amin. Amin. Amin.  (dinyanyikan)
SAAT TEDUH






RENUNGAN IBADAH KOLOM
JEMAAT GMIM PNIEL WATULAMBOT
Matius 9:35-38
Tema: Mewujudkan Belas Kasihan Allah

Oleh Pdt. Meilita Ering
 Senin, 8 Juni 2020

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua.
Syaloom. Damai di hati…
Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, di tengah pandemi Covid-19/wabah virus Corona sekarang ini, semoga kita tetap kuat, semangat dan sukacita dalam Tuhan. Wabah virus Corona masih menyebar di penjuru dunia, bahkan di daerah kita penyebaran virus ini semakin cepat, dan ini benar-benar telah menjadi bagian pergumulan dunia, termasuk Gereja. Sungguh menyedihkan korban yang telah terinfeksi Covid-19 di dunia sampai 07 Juni 2020 Pkl.21.49 WIB sudah masuk pada angka 7.023.667 kasus, dan di daerah kita Sulawesi Utara bukan semakin berkurang, tapi semakin bertambah, Sabtu 06 Juni 2020 kasus positif bertambah 79 orang dan kemarin Minggu 07 Juni 2020 bertambah 25 kasus positif, sehingga total yang terkonfimasi positif di SULUT secara akumulasi sudah pada angka 495 kasus. Dengan apa yang kita alami saat ini, apakah kita tidak ingin terlibat aktif untuk mengurangi penyebaran virus Corona?, saya yakin kita semua memiliki “compassion” atau kasih sayang, keharuan, kasihan dan belas kasihan, karena semua kita memiliki hati. Dari hati munculah sikap Simpati dan Empati yang mendorong mewujudkan belas kasihan, terutama kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.  Dalam membantu sesama, kita belajar dari belas kasihan Allah di dalam Yesus Kristus, karena belas kasihan Allah sungguh sempurna.

Bacaan Alkitab saat ini dalam Matius 9:35-38, ditulis pada tahun 60 M dengan sangat teratur oleh Matius murid Yesus sehingga mudah dipahami, Injil ini untuk orang-orang Kristen Yahudi (berbahasa Ibrani), yang sangat terikat dengan hukum Taurat dan  ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Bagian awal ayat 35 dari cerita ini sama dengan bagian pada Matius  4:23, yang menekankankan akan pekerjaan mulia dari Tuhan Kita Yesus Kristus. Ia melakukan pengajaran dan melakukan penyembuhan, walaupun tindakan kebaikan-Nya mendapat reaksi negatif, ditolak, disalah artikan dan difitnah. Pada bagian bacaan ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang belas kasihan kepada orang banyak.

Pada ayat 35 kita dapat belajar dari Tuhan Yesus, bagaimana dalam melayani Ia tidak hanya mengunjungi kota-kota besar dan megah, melainkan juga desa-desa miskin dan terpencil, di sanalah Ia memberitakan Injil dan menyembuhkan segala penyakit. Saat itu semakin banyak yang mengikuti-Nya, dan banyak dari mereka yang menderita, maka tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh belas kasihan kepada mereka. Sungguh, Yesus mengajarkan bagaimana pentingnya bersimpati atau menaruh perasaan untuk prihatin pada orang lain dan berempati atau menaruh perasaan bersama untuk peduli dan senang menolong orang lain.

Ditekankan dalam ayat 36, belas kasihan dari Tuhan Yesus dinyatakan dengan tindakan untuk menolong orang-orang yang lelah dan terlantar. “Lelah” yang dialami oleh orang banyak itu bukan lelah biasa, tapi suatu kondisi yang dialami orang sampai begitu menderita, tersiksa, susah dan miskin; ditambah lagi mereka terlantar atau tidak berdaya, terlepas dari yang lain. Hal ini membuat Tuhan Yesus melihat ada kesamaan besar antara orang-orang banyak itu dan domba-domba, sehinga Ia mengatakan mereka seperti domba yang tidak bergembala/tidak mempunyai pemandu. Mereka menderita baik secara badani maupun secara rohani. Tuhan Yesus melihat tubuh mereka menjadi lemah karena penyakit-penyakit dan ahli-ahli Taurat yang seharusnya menjadi gembala untuk mereka, tidak merupakan pemimpin-pemimpin yang baik dan cocok.

Dalam bagian ini, orang banyak yang hidup menderita benar-benar mendapat perhatian besar dari Tuhan Yesus. Bagi Tuhan Yesus orang-orang itu dapat menjadi “suatu tuaian untuk Kerajaan Allah” jikalau mereka mau menerima Kristus dan injil-Nya (ay. 37). Jadi usaha pekerjaan menuai sudah dimulai saat itu, tapi terkendala dengan pekerja yang sedikit, sehingga ia memesankan kepada murid-murid-Nya untuk berdoa kepada Tuhan (yang empunya tuaian), supaya Ia mengirim pekerja-pekerja untuk tuaian itu (at.38), ini menunjukkan betapa pentingnya Doa manusia!.  Sehingga dari doa, selanjutnya pada pasal 10 disampaikan kedua belas murid Tuhan Yesus boleh menjadi pekerja-pekerja untuk menolong orang-orang yang hidup dalam penderitaan.

Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, tidak terpikirkan oleh kita, jika tahun 2020 ini menjadi tahun krisis kesehatan dunia akibat dari Covid-19/virus Corona. Sejak pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, Covid-19 telah menjadi pandemi karena telah menyebar dengan cepat secara global, ini telah berimbas pada masalah ekonomi, pendidikan, sosial, hukum, dsb. Banyak orang menderita akibat Covid-19,  yang telah terinfeksi harus berjuang untuk sembuh, ada yang telah di PHK (pemutusan hubungan kerja); mengalami kesulitan  bahan makanan; pelajar tidak dapat ke sekolah, gangguan keamanan, belum lagi dampak kerugian secara nasional dan dunia.  Sungguh, ini telah membuat banyak orang menderita bahkan tak berdaya karena jumlah kasus positif masih bertambah, dan tenaga kesehatan banyak yang telah terpapar Covid-19, belum lagi sering kekurangan APD untuk tenaga kesehatan, dsb.

Sebagai Gereja, kita semua hendaklah memiliki belas kasihan seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Belas kasih dengan  bersimpati, merasa prihatin atas krisis kesehatan yang melanda dunia,  bahkan hendaklah kita dapat memiliki belas kasih yang menunjukkan rasa empati, dimana ada kepedulian dengan turut mengambil bagian untuk dapat membantu menangani Covid-19, sehingga kita tidak jadi penonton bagi mereka yang “lelah” tapi kita semua dapat terlibat jadi relawan. Relawan saat ini sangat dibutuhkan, dan kita semua dapat menjadi relawan,  contohya menjadi tenaga kesehatan (……….), membantu mereka yang benar-benar membutuhkan dengan memberi bantuan SEMBAKO (ini telah dan sementara dilakukan oleh Pemerintah, Gereja dan orang-orang yang peduli),  juga dengan kita mengikuti protokol kesehatan, itu juga termasuk bagian dari menjadi relawan  membantu menangani Covid-19. Ingat! wujudkan belas kasihan itu dengan hati yang tulus (tidak dipaksa, segenap hati, tanpa imbalan, sukarela), karena itu cermin dari belas kasih Allah.

Seperti apa yang Tuhan Yesus perintahkan yaitu marilah kita berdoa, Doa untuk kiranya Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan dalam menangani Covid-19, apakah itu tenaga kesehatan, APD, bahkan semoga Vaksin yang tepat dapat segera ditemukan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar mengucapkan doa tapi benar-benar berdoa dengan keadaan sadar, penguasaan diri dan tekun. Yakinlah, Tuhan akan menjawab sesuai waktu dan rencana-Nya.

Dalam menghayati HUT PI (Pekabaran Injil) dan Pendidikan Kristen GMIM 12 Juni 2020 yang ke-189, saatnya kita tunjukkan Gereja selalu mampu menjadi pekerja Kristus dengan terlibat langsung menolong sesama menjadi “relawan” atau pekerja-pekerja yang dapat mengambil bagian dalam menangani Covid-19. Contoh sederhana lagi yaitu menjadi relawan dengan memberikan contoh bagaimana mengikuti protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan/menjaga kebersihan, menggunakan masker, menjaga jarak,  berolahraga, makan makanan bergizi dan melakukan hal-hal yang positif.

Bapak, Ibu, anak-anak,  Sdra-I yang diberkati Tuhan, menuju peradaban baru “new normal” (normal baru) jangan kita lengah dengan tidak mengikuti anjuran protokol kesehatan, dan menciptakan klaster yang baru. Kita belajar dari sejarah pada tahun 1918-1919 bagaimana parahnya pandemi flu Spanyol melanda dunia sampai tiga gelombang serangan, tercatat 500 juta orang terinfeksi dan 50-100 juta orang di seluruh dunia meninggal(data wikiped), dan sebagian besar kamatian terjadi di gelombang kedua. Ketika masyarakat sudah sangat merasa tidak nyaman dengan karantina menjaga jarak sosial stay at home (tinggal di rumah), orang-orang sudah diperbolehkan keluar rumah, mereka bukannya menjaga jarak namun mereka malahan keluar rumah dengan berbondong-bondong merayakan kegembiraan mereka yang sudah boleh keluar rumah. Sehingga beberapa minggu kemudian, serangan pandemi terbesar pada gelombang kedua yang membuat korban sangat banyak, terjadi dengan puluhan juga kematian. Jadi, apakah kita ingin mengulang sejarah? atau belajar dari sejarah?. Gunakanlah Hikmat yang Tuhan berikan untuk taat pada aturan, untuk mengatasi pergumulan Covid-19. Kalaupun kita keluar rumah, pastikan untuk jaga jarak atau mengikuti protokol kesehatan. Ini tugas kita bersama, jika bukan kita, siapa lagi?. Saya yakin kita semua  memiliki hati yang peduli menangani pandemi Covid-19. Tuhan Yesus Memberkati. Amin

 

  

Senin, 01 Juni 2020

Tata Ibadah dan Renungan Ibadah Kolom, Pentakosta II, HAPSA P/KB GMIM






TATA IBADAH KOLOM
HARI RAYA PENTAKOSTA II
HARI PERSATUAN PRIA/KAUM BAPA GMIM

JEMAAT PNIEL WATULAMBOT

WILAYAH TONDANO LIMA

Senin, 01 Juni 2020



PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH (berdiri)
 P        Hari ini ada sukacita dan kebahagiaan yang besar dialami oleh orang-orang percaya. Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati, dan yang sudah naik ke sorga, Dialah juga yang menganugerahkan Roh-Nya Yang Kudus kepada kita semua.

J                                  Baiklah kita bersyukur kepada Tuhan Allah Raja Semesta, yang telah menganugerahkan Roh Kudus kepada kita semua.

Menyanyi KJ. No. 7 : 1
YA TUHAN KAMI PUJI NAMAMU BESAR”
Ya Tuhan, kami puji nama-Mu besar.
Ya Bapa, makhluk-Mu menyanyi bergemar.
Langit, buana, laut bersyukur semua, Malaikat segenap memuji Dikau jua.
Kemuliaan-Mu tetap senantiasa kudus, kudus, kuduslah Tuhan Mahakuasa!

TAHBISAN DAN SALAM  
P     Ibadah Kolom, Hari Raya Pentakosta II dan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM ditahbiskan dalam nama TUHAN Allah, yang pada hari-hari akhir ini sudah dan sementara mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang. Amin.

Salam kasih dari Tuhan Allah: Bapa dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus bagi saudara sekalian. Haleluya!

Menyanyi ”HORMAT BAGI ALLAH BAPA”
Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi anak-Nya
Hormat bagi Roh Penghibur Ketiga-Nya yang Esa
Haleluya, haleluya Ketiga-Nya yang Esa

PENGAKUAN DOSA & PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH (duduk):
P        Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, dengan sungguh-sungguh membawa pengakuan kita di hadapan hadirat-Nya. Mari berdoa : ........

P        Dengarkanlah Berita Anugerah Allah : “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa”. (Kolose 1:13-14).

Menyanyi : NKB.No.14 : 1 “JADILAH TUHAN KEHENDAKMU”
Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu! Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya. Bentuklah aku sesuka-Mu, ‘kan kunantikan dan berserah.


PELAYANAN FIRMAN TUHAN
P          Berdoa                                 .............
          Membaca Alkitab       Galatia 5 : 16 -26
          Khotbah                             .............

PERSEMBAHAN 
P        Mari kita mempersembahkan persembahan syukur kita kepada Tuhan Allah, firman Tuhan dalam Kitab Matius 5:7 ”Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”.

Menyanyi: NKB No. 100 : 1 “RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT BERKAT TUHAN”
Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh di seluruh hidupmu?
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh: menyertai langkahmu.

DOA UMUM
P     Marilah kita berdoa ..................

NYANYIAN PENUTUP (berdiri)
Menyanyi : PKJ No. 98 ”YA ROH KUDUS BAHARUILAH DAN PERSATUKANLAH KAMI”
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami
Sadarkanlah kami ikut kehendak-Mu, wujudkan keesaan
Ya Roh kudus, baharuilah dan persatukanlah kami
Dalam satu g’reja yang terus bersaksi di kancah dunia.

BERKAT
P        Terimalah berkat Tuhan:
Kasih TUHAN menghantar kamu semua untuk lebih dekat kepada-Nya;
kekuatan dari TUHAN menguatkan kamu semua di dalam pekerjaan-Nya;
sukacita Kristus mengisi roh kamu dan diam di dalam kamu sekalian
sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
J              Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)


Saat Teduh


 (Disadur Tata Ibadah dari APP GMIM)


==================================


  
RENUNGAN IBADAH
GMIM PNIEL WATULAMBOT
HARI PENTAKOSTA II, KOLOM DAN HARI PERSATUAN P/KB GMIM
Tema : “Berilah Dirimu Dipimpin oleh Roh”
Galatia 5:16-26
1 Juni 2020

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua…
Syaloom…
Damai di hati….

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan  Yesus, sampai hari ini kita Jemaat GMIM PNIEL Watulambot masih beribadah di rumah masing-masing, yang sebenarnya setiap hari Senin kita beribadah di kolom masing-masing. Saya yakin ibadah di rumah  masing-masing tidak akan mengurangi sukacita kita memuji Tuhan. Hari ini 1 Juni 2020 dalam kalender Gerejawi GMIM kita masih merayakan hari Pentakosta II dan merayakan hari persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM, juga dalam kalender nasional hari ini kita memperingati hari "Lahirnya Pancasila". Sehingga sebagai orang percaya kita bersyukur memiliki Roh Kudus yang adalah pribadi Tuhan yang terus menuntun, membimbing dan berkarya dalam segenap realitas kehidupan kita.  Dan sebagai bagian dari masyarkat kita bersyukur memiliki Pancasila sebagai dasar ideologi-ideologi Negara Indonesia yang mengatur setiap warga negara di segala aspek kehidupan.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan  Yesus, bacaan kita hari ini dalam Galatia 5:16-26, Paulus memberi pedoman hidup kepada jemaat di Galatia agar hidup oleh Roh, supaya tidak menuruti keinginan daging (Ayat 16). Keinginan daging itu adalah dosa yang telah melekat dalam tubuh manusia, sangat bertentangan dengan Roh karena keduanya tidak dapat bertemu. (Ayat 17,18). Yang diperjuangkan Paulus adalah apakah mereka akan menyerah pada kecenderungan keinginan daging dan tunduk kepada penguasaan dosa atau apakah mereka akan menyerah kepada tuntutan Roh dan tinggal di bawah kekuasaan Kristus. 

Paulus mengingatkan jemaat Galatia dan tentunya juga untuk kita semua, supaya  menolak dan menjauhi hidup dalam kedagingan yaitu percabulan (kelakuan dan hubungan seksual amoral), kecemaran (perbuatan jahat dan kotor), hawa nafsu (mengikuti nafsu dan keinginan sehingga tidak merasa malu lagi), menyembah berhala (menyembah roh-roh dan patung-patung), sihir (menyembah setan-setan dan ilmu hitam), perseteruan (perbuatan bermusuhan yang hebat dan kebencian), perselisihan (bertengkar atau antagonism), iri hati (benci, marah, cemburu akan keberhasilan orang lain), amarah (geram, kemarahan yang berkobar-kobar dengan kata-kata kasar), kepentingan diri sendiri (mencari keuntungan sendiri yang tidak sesuai dengan ketentuan), percideraan (ingin melukai sesama manusia), roh pemecah (ingin memisahkan diri dan menghancurkan kelompok tertentu), kedengkian (perasaan tidak suka bercampur benci), kemabukan (merusak tubuh dengan minuman keras), pesta pora (berpesta yang tak terkendali dengan kemabukan dan seks bebas). Hal-hal ini diperingatkan oleh Paulus adalah perbuatan daging sehingga tidak akan mendapat bagian dalam kerjaaan Allah, (Ayat 19-21).

Selanjutnya Paulus menekankan tentang apa itu buah-buah Roh, yaitu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (ayat 22-23). Karena itu Paulus mengingatkan mereka yang sudah menjadi milik Kristus Yesus, ia menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, artinya orang percaya pastinya telah menanggalkan keinginan daging. Paulus memberi nasihat supaya jemaat hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh dan jangan gila hormat serta jangan saling menentang satu dengan yang lain bahkan tidak boleh saling mendengki. Suatu nasihat supaya tidak boleh menjadi sombong dan saling menyakiti satu dengan yang lain. (Ayat 24-26).

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Di hari Pentakosta II dan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM ini, kita diingatkan supaya selalu hidup dipimpin oleh Roh Kudus.  Kita telah diciptakan, ditebus dan dipelihara-Nya dengan tujuan untuk memuliakan dan mengasihi Allah di dalam Yesus dan dalam pimpinan Roh Kudus.  Sebagai orang percaya yang dipenuhi kuasa Roh Kudus, dimasa-masa sulit ini karena pandemi Covid-19, marilah kita mengikuti kehendak Roh Kudus untuk hidup dalam buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (contoh…). Peranan Roh Kudus menjadikan kehidupan orang percaya untuk tidak melakukan perbuatan dosa yang bertentangan dengan kekendak Tuhan.

Dalam kaitan dengan menghayati hari lahirnya Pancasila di hari ini,  di tengah-tengah pergumulan pandemi covid-19, hendaklah kita sebagai orang percaya yang adalah bagian dari warga Indonesia, mengikuti kehendak Roh Kudus untuk mempererat kebersamaan kita dalam bingkai persatuan Indonesia. Bersama-sama kita bekerja sama dengan seluruh tenaga medis, TNI, POLRI, pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi penyebaran virus Corona dengan mengikuti protokol kesehatan. Ketika kita akan menuju kepada peradaban baru, “New Normal” untuk kembali menciptakan masyarakat yang produktif atau mampu menghasilkan, bukan berarti kita dapat bekerja di luar rumah atau beraktifitas dengan tidak mengikuti protokol kesehatan (contoh….). Bersama-sama kita tetap memiliki semangat gotong royong-mapalus, bekerja sama dengan menghindari kerumunan/jarak dekat dengan orang, kegiatan bersama tidak melibatkan banyak orang,  jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan/jaga kebersihan. Jagalah imun kita dengan makan makanan bergizi, minum vitamin, berolahraga; jagalah iman kita dengan rajin berdoa/beribadah, saling mengasihi/membantu, hidup dalam pertobatan, dsb. Terakhir, mari bersyukur walaupun di tengah pandemi covid-19, Roh Kudus selalu ada menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Teruslah menghasilkan bua-buah Roh!. Selamat hari Pentakosta II!, selamat hari persatuan P/KB GMIM!, selamat  hari lahir Pancasila. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

(Disadur dari MTPJ GMIM) 



Sabtu, 30 Mei 2020

Tata Ibadah dan Khotbah. Ibadah Pentakosta I GMIM PNIEL Watulambot Wilayah Tondano Lima


TATA IBADAH
HARI RAYA PENTAKOSTA I
JEMAAT PNIEL WATULAMBOT
WILAYAH TONDANO LIMA


Minggu, 31 Mei 2020


PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH (jemaat berdiri)
P   Hari ini ada sukacita dan kebahagiaan yang besar dialami oleh orang-orang percaya. Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati, dan yang sudah naik ke Sorga, Dialah juga yang menganugerahkan Roh-Nya Yang Kudus kepada kita semua.
J     Marilah kita bersorak-sorak, memuji dan mengagungkan Allah Tritunggal Yang Kudus!

Menyanyi KJ No. 242 : 1, 2 
“MULIAKANLAH ALLAH BAPA”
       Muliakan Allah Bapa, muliakan Putr’a-Nya,
Muliakan Roh Penghibur, Ketiganya Yang Esa!
Haleluya, puji Dia kini dan selamanya!
Muliakan Raja Kasih yang menjadi Penebus,
Yang membuat kita waris Kerajaan-Nya terus.
Haleluya, puji Dia, Anak domba yang kudus!

TAHBISAN DAN SALAM (jemaat berdiri)
P    Ibadah Hari Raya Pentakosta I ini ditahbiskan dalam nama Tuhan Allah, yang pada hari-hari akhir ini sudah dan sementara mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang. Amin.
P    Salam kasih dari Tuhan Allah: Bapa dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus bagi saudara sekalian. Haleluya!
J     Dan bagi saudara juga. Haleluya!

Menyanyi KLIK 146 
”ROH KUDUS KAU HADIR DI SINI”
Roh Kudus Kau hadir di sini, Roh Kudus kumengasihi-Mu
Kau lembut, Kau manis, Kaulah Penghiburku,Penolongku diutus Bapaku Ku buka hati untuk Roh-Mu Tuhan, Ku buka hati menyembah-Mu Yesus Jamahlah kami, penuhi kami dengan kuasa Allah Mahatinggi.

PENGAKUAN DOSA (jemaat duduk)
P    TUHAN adalah pengasih dan penyayang, DIA selalu menunjukkan wajah-Nya kepada kita, dan kita bertanya apakah kita layak dihadapan DIA yang kudus itu?
………..saat teduh………….
P    Baiklah kita jujur terhadap diri kita dan terhadap DIA, ALLAH yang kudus, datanglah dihadapan- Nya dan akuilah kelalaian kita, ketidaksungguhan dalam tugas pelayanan kita serta keikutsertaan kita dalam dosa-dosa dunia masa kini.
Marilah kita mengakui segala kegagalan kita dalam melaksanakan kehendak-Nya dan kita pinta kemurahan-Nya lagi.

Marilah kita berdoa : ..........

Menyanyi: NNBT No. 31 : 1 “DALAM DUNIA PENUH KEMELUT”
Dalam dunia penuh kemelut, beban hidupku semakin berat
Hampir aku putus asa kemana jalanku?
Engkaulah Gembalaku penuntun jalan hidupku
Refr:
Kepada-Mu ku bersyukur atas kasih setia-Mu
Kuserahkan pada-Mu Tuhan, seluruh kehidupanku.

BERITA ANUGERAH ALLAH
P     "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Kisah Para Rasul 2 : 38b - 39)

Menyanyi : KJ No. 240a : 1 “DATANGLAH, YA SUMBER RAHMAT”

Datanglah, ya Sumber Rahmat, selaraskan hatiku 
Menyanyikan kasih s’lamat yang tak kunjung berhenti 
Ajar aku madah indah, gita balai sorgaMu
Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihanMu.

AJAKAN UNTUK HIDUP MENURUT ROH (Jemaat duduk)
P    Galatia 5 : 13 - 26


Menyanyi: KJ.No. 237 ”ROH KUDUS TETAP TEGUH” (Bait 1)
Roh Kudus tetap teguh Kau pemimpin umat-Mu. Tuntun kami yang lemah lewat gurun dunia.
Jiwa yang letih lesu mendengar panggilan-Mu,
“Hai musafir ikutlah ke neg’ri sejahtera”

PELAYANAN FIRMAN TUHAN
       
Berdoa
Pembacaan Alkitab      Kisah Para Rasul 2 : 14 - 40
Khotbah                           


PENGAKUAN IMAN (Jemaat berdiri)
P Marilah kita mengaku iman kita :
Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati, dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yang Mahakuasa dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal. Amin

PERSEMBAHAN (Jemaat duduk)
P    Mari kita mempersembahkan persembahan syukur kita kepada Tuhan Allah, firman Tuhan dalam Kitab Matius 5:7 ”Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”.

Menyanyi: NKB No. 100 : 1 “RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT BERKAT TUHAN”

Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh di seluruh hidupmu?
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh: menyertai langkahmu.
Refr.:               
Roh Kudus terus meluap di hatimu,
kar’na Tuhan berpesan: “Bawalah bejanamu”.
Roh Kudus terus meluap di hatimu, pun dengan kuasa-Nya.

DOA UMUM (Jemaat duduk)
P Marilah kita berdoa:..


NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)
Menyanyi KLIK No. 106 ”PEGANGLAH TANGANKU ROH KUDUS”

Peganglah tanganku Roh Kudus setiap hari,
Ku tak dapat jalan sendiri tanpa Roh-Mu
Bawalah diriku kepada jalan kebenaran
Agarku tidak tersesat mengikuti jalan-Mu
Refr.: Kudus, kudus Tuhan, kudus nama-Mu
Ku b’ri syukur dalam simponi indah
Ajaib, ajaib Tuhan, ajaib nama-Mu
Nama yang b’ri menang Yesus namanya.

PENGUTUSAN DAN BERKAT (Jemaat berdiri)
P    Siapakah yang akan Ku utus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?
J      Ini aku, utuslah aku.
P    Pergilah, terimalah Roh Kudus. Kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus, menyertai saudara saudara.
J     Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)

Saat Teduh





KHOTBAH
Minggu, 31 Mei   2020
KISAH PARA RASUL 2:14-40
KARYA ROH KUDUS TIDAK DAPAT DIBATASI
OLEH ZAMAN DAN BANGSA

 Oleh: Pdt. Meilita Ering 

Salam kasih Yesus Kristus bagi kita semua….
Syaloom…
Damai di hati……
Selamat hari raya Pentakosta saudara-saudara! hari ini, Minggu 31 Mei 2020, sama-sama kita menghayati hari ketuangan Roh Kudus.  Roh Kudus dicurahkan untuk menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Pencurahan Roh Kudus tidak ada batas, siapapun dapat menerima karya Roh Kudus karena Roh Kudus Pribadi Tuhan yang kehadiran-Nya dan penyertaan-Nya bagi setiap manusia. Kehadiran dan penyertaan Roh Kudus adalah sumber kekuatan terbesar bagi setiap manusia.

Hari Pentakosta, dalam PL merupakan hari panen besar-besaran, yang menunjukkan pemeliharaan Tuhan dan berhubungan dengan pemberian hukum taurat kepada Musa. Semua itu terjadi di hari ke-50 sesudah Paskah yaitu setelah pembebasan dari perbudakan Mesir, mereka menyebutnya Pentakosta yang berarti: hari ke-50, yang dirayakan setiap tahun. Sehingga hari Pentakosta yang kita rayakan saat ini merupakan  kalender tahun gerejawi, merayakan  pencurahan Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus atau disebut hari Pentakosta.

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Kisah Para Rasul  ditulis oleh Lukas pada tahun 63 M, sebagai kelanjutan dari Injil Lukas, yang menceritakan sejarah awal berdirinya Gereja setelah naiknya Yesus Kristus ke surga. Ditulis untuk Teofilus (dicintai oleh Allah/mencintai Allah) atau kepada sahabat Allah. Kisah Para Rasul 2:14-40,  menceritakan bagaimana Rasul Petrus dan para Rasul lainnya setelah menerima Roh Kudus mereka dengan berani mulai bersaksi. Pertama, para rasul merespon tuduhan  yang mengada-ada bahwa mereka yang dipenuhi Roh Kudus sedang mabuk oleh anggur manis (Psl.2:13). Petrus didukung oleh teman-temannya yaitu kesebelas rasul, mereka berdiri menyatakan kebenaran, mereka tidak takut menghadapi orang Yahudi dan semua yang tinggal di Yerusalem, dengan menyatakan bahwa orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta itu tidaklah mabuk seperti yang mereka duga, sebab pada waktu itu masih jam 9 pagi. Saudara-saudara, biasanya orang mabuk yang dicatat dalam Alkitab itu terjadi pada waktu malam. Coba kita lihat atau bandingkan dalam 1 Tesalonika 5:7.  Jadi secara tegas Petrus mau menolak mentah-mentah soal ucapan dalam Psl.2:13 itu.

Selanjutnya mulai ayat 16-21, Petrus menyampaikan bahwa peristiwa pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta itu merupakan penggenapan nubuatan dari  nabi Yoel, ia mengutip bagian ini karena yang menjadi pendengar adalah orang-orang Yahudi. Maksud dari ayat 16-21 antara lain tentang Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia; Roh Allah yang dicurahkan ke atas manusia telah mengubahkan mereka, dimana anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat, teruna-teruna (anak muda) akan mendapat penglihatan dan orang-orang tua akan mendapat mimpi, juga hamba laki-laki dan perempuan akan bernubuat. Peristiwa pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta itu seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yoel, bahwa pencurahan Roh Kudus disertai mujizat-mijizat di atas langit dan tanda-tanda di bawah bumi; darah, api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah, itu menunjukkan murka Allah atau itu menunjukkan tentang kebinasaan. Janji akan pencurahan Roh Kudus, bukan hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, tetapi bagi semua orang, yaitu semua orang percaya, yang mau diubahkan dan dibaharui oleh Allah tentunya, dan itu digenapi mulai sejak peristiwa ketuangan Roh Kudus di hari Pentakosta. Semua orang itu berhubungan dengan semua orang percaya yang tidak mengenal jenis kelamin (semua yang laki-laki dan perempuan), tidak mengenal usia (semua anak, teruna/anak muda, orang tua) dan tidak mengenal status (apakah dia raja, nabi, imam atau hamba). Sesuatu yang sangat-sangat menarik. Karena sekali lagi, berita Perjanjian Lama digenapi pada Perjanjian Baru.

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Rasa ketakutan sejak Yesus ditangkap dan mati, telah tergantikan dengan keberanian menyampaikan berita kebenaran Yesus Kristus, hal itu karena kuasa Roh Kudus telah hadir sebagai penolong.  Dengan penuh keberanian Petrus menyampaikan inti dari berita Injil dalam ayat 21-24, Mereka mulai berbicara tentang Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan  Allah. Rasul Petrus mengingatkan mereka bahwa Dia yang telah  mereka salibkan, mati, tapi Dia bangkit. Inilah tanda bahwa Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan yang berkuasa  mengalahkan kuasa maut.  Sekali lagi ada penekanan tentang kebangkitan Yesus yang menunjuk kepada kemenangan. Kuasa Kebangkitan dan pencurahan Roh Kudus telah mengubahkan hidup manusia dari kebinasaan pada keselamatan.

Khotbah Petrus sungguh berisi, ia juga mengutip tentang perkataan Daud dalam PL, Kis. 2:25-28 diambil dalam Mzm.16:8-11, Kis. 2:30 diambil dalam Mzm. 132:11; 2Sam. 7:12-13, Kis. 2:34-35 diambil dalam Mzm. 110:1. Di sini Petrus membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Dengan tegas ia berkata dalam khotbahnya bahwa Yesus itulah Mesias yang mati dan telah dibangkitkan dan naik ke Sorga menerima Roh Kudus dan telah mencurahkan-Nya sebagaimana yang mereka lihat dan dengar.   Sehingga Petrus memberi kesimpulan pada ayat 36, bahwa Allah telah membuat Yesus yang mereka salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus.

 Ayat 37-40 merupakan respons positif dari pendengar, mereka terharu, bertobat dan memberi diri dibaptis dan menerima Roh Kudus dan diselamatkan. Dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, Gereja (kumpulan yang dipanggil keluar) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara dibaptiskan (Kis. 2:41).

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Dari apa yang direnungkan saat ini,  kita dapat mengerti bahwa karya Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh zaman dan bangsa. Dimanapun kita berada dan sampai kapanpun, Roh Kudus yang akan menolong kita dalam pekerjan Injil Yesus Kristus. Sehingga bacaan Firman ini juga memberikan pengajaran kepada kita:
·         Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:14-15, kita diajar untuk menjadi orang yang berani menyuarakan kebenaran. Sebagai pengikut Kristus, penting bagaimana  menjadi pemberani menyuarakan kebenaran Injil dimanapun, kapada siapapun dan kapanpun. Ada saatnya kita untuk diam tapi ada waktunya juga kita perluh bersuara untuk kebenaran. Roh Kudus yang akan memimpin kita dalam pewartaan Injil ini.
·       Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:16-21.  Roh Kudus, bukan hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, satu Gereja, satu bangsa, tetapi bagi semua orang, yaitu semua orang percaya, yang mau diubahkan dan dibaharui oleh Allah tentunya. Roh Kudus tidak tebang pilih, Ia adalah Pribadi Tuhan yang dapat tinggal dan bekerja kepada orang-orang percaya, baik muda ataupun tua. Roh Kudus dapat memakai setiap kita untuk  boleh bernubuat menyampaikan pesan Allah yaitu Firman, bermimpi mendengarkan suara Tuhan, bahkan boleh mendapatkan penglihatan untuk menyampaikan maksud ataupun rencana-Nya. Jelasnya, seperti halnya Roh Kudus yang tidak pilih kasih atau tebang pilih dalam mencurahkan Roh-Nya, demikian juga kita ditengah pergumulan dunia akan pandemi Covid-19/wabah virus Corona, diajarkan untuk tidak tebang pilih kepada siapapun karena karya Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh zaman dan bangsa.
·   Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:22-36. Kebangkitan Tuhan Yesus, bukti  kepada dunia bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Peristiwa kebangkitan Yesus merupakan fakta, sejarah yang kudus dan benar dan paling agung dalam sejarah dunia. Walaupun kita ditengah pergumulan dunia akan pandemi Covid-19/wabah virus Corona, jadilah orang yang tetap percaya, taat dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus sampai selama-lamanya, karena kita tidak sendiri, kita memiliki Roh Kudus yang terus menolong kita.
·      Dari bacaan Kisah Para Rasul 2:37-40. Khotbah Petrus benar-benar mempengaruhi pendengar saat itu, mereka langsung bertanya kepada Petrus  “Apakah yang harus kami perbuat?”, jawaban Petrus sungguh jelas:
1.      Bertobatlah selagi ada kesempatan, itulah yang harus dilakukan.
2.      Memberi diri dibaptis untuk pengampunan dosa
3.      Menerima kuasa Roh Kudus
       Bertobat dalam bahasa Yunani adalah Metanoeo, atau metanoia (pertobatan) berasal dari dua suku kata: meta (setelah) dan nous (cara pikir). Jadi secara sederhana metanoia adalah perubahan cara pikir, sehingga orang-orang saat itu diajak untuk bertobat dan dibaptis sebagai jalan masuk dalam kesatuan dengan tubuh Yesus Kristus.
       Dalam merayakan hari Pentakosta di tengah pergumulan dunia dengan Pandemi COVID-19,  melalui firman ini kita diajarkan untuk hidup dalam pertobatan. Sadar atau tidak sadar, kalau kita lihat disekitar kita, manusia saat ini semakin dihanyutkan oleh dosa. Harusnya mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi sebaliknya, ada yang hanya mendekatkan diri pada perjudian (contoh…..), minum-minuman keras sampai mabuk  (contoh….), pencurian (contoh…..) dsb. Untuk itu sadarlah dan bertobatlah, percayalah kepada Tuhan, terimalah kuasa Roh Kudus karena hanya Tuhan yang mendatangkan kelegaan.   

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus. Seperti apa yang dikatakan oleh Pdt. Janny Chrestian Rende, M.Th., selaku BPMS GMIM, Wakil Sekretaris Bidang Data dan Informatika (jabatan pelayanan 2018-2020). Kita sepaham, bahwa peristiwa Pandemi COVID-19 ini adalah semata-mata terjadi seizin Allah pencipta, Allah pembuat sejarah. Sejarah akan mencatat bahwa di masa ini, kita umat percaya pernah mengalami dan merasakan akibat dari Pandemi COVID-19 ini. Kita semua sedang dan sementara merasakannya. Tapi kita juga percaya bahwa Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus tidak akan membiarkan kita untuk tinggal tetap dalam situasi seperti ini. Mari kita imani ini.

Sebagai bagian dari warga Negara Indonesia,  Presiden Indonesia Joko Widodo, telah memunculkan sebuah istilah baru yang akan mulai diterapkan yaitu kita akan menuju kepada peradaban baru, “New Normal”. Apa maksud istilah itu? Istilah itu menunjuk pada sebuah perubahan budaya masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan kita “dipaksa” oleh pandemi ini untuk berperilaku hidup sehat, sehingga suka atau tidak suka harus mampu berdamai dengan virus corona. Tapi, tidak kemudian diartikan bahwa kita dapat keluar dengan bebas dan tidak mengikuti protokol kesehatan (contoh….). Yang harus kita lakukan yaitu: hindari kerumunan/jarak dekat dengan orang, kegiatan bersama tidak melibatkan banyak orang,  jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan/jaga kebersihan. Pakailah hikmat yang telah Tuhan berikan, karena virus corona masih menyebar dan telah sampai di daerah kita. Jagalah imun kita dengan makan makanan bergizi, minum vitamin, berolahraga; jagalah iman kita dengan rajin berdoa/beribadah, saling mengasihi/membantu, hidup dalam pertobatan, dsb. Terakhir, mari bersyukur walaupun di tengah pandemi covid-19, Roh Kudus selalu ada menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman kita yang setia. Roh Kudus selalu ada untuk kita semua. Selamat hari Pentakosta! Tuhan Yesus Memberkati. Amin. (ME)